Sunday, March 12, 2017

Komet dan Jenis Kelamin Tuhan


Buku-buku agama saat Sekolah Dasar, membikin saya mulai bertanya-tanya. Buku-buku itu menjelaskan bagaimana komet jadi salah satu bukti, bahwa Tuhan itu ada. Sedang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, mengatakan bahwa komet adalah kumpulan partikel debu, yang panjang ekornya tergantung dari seberapa jauh atau dekat dia dengan matahari.

Kami tidak pernah diajak berpraktik, bahwa dalam kitab suci, Tuhan menganjurkan umatnya untuk membaca dan meneliti. Dan bagaimana buku agama dan IPA bisa kami hubungkan dengan manis. Kami hanya hapal bahwa dalam ayat sekian, perintahanya begini dan begitu. Hapalan kami lakukan, karena guru mengetes kami satu per satu. Kami takut dihukum…

Ayah, Tuhan itu lelaki atau perempuan?

Mbak Zizi, lelaki dan perempuan itu beda agama. Lalu, mereka menikah. Apa itu boleh?

Pak Muchsin Zain, bilang,”Jangan terima agama dengan dogmatis. Namun, ada kalanya pada hal tertentu, kita mesti menerima penuh suatu dalil tanpa alasan, karena manusia sudah tidak bisa menjangkaunya yang disebut…”

Saya merasa damai saat membaca doa lintas agama. Apa damai itu salah?

Apapun dirimu, theis, atheis atau agnostik. Kamu adalah manusia...

Saya mencintai kamu, moga kamu juga mencintai saya...

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah merekam jejakmu!