Friday, April 14, 2017

Rencana Gagal Berciuman, yang Membuat Insting Itu Luruh


Seperti manusia lainnya, di permukaan dada Agni ada sebuah kaca. Bedanya, hingga di usianya yang ke sembilan belas, kaca pada permukaan dadanya tetap bisa memantulkan gambar, baik wajahnya sendiri maupun wajah orang lain. Pantulan itu, membuka mana binar mata yang palsu dan asli. Dengan itu, Agni susah ditipu binar dan hidupnya menjadi sedikit lebih mudah.
Semua kaca pada permukaan dada manusia lain, pada mulanya bisa memantulkan gambar seperti kaca pada permukaan dadanya Agni. Namun, perasaan cemburu, kesenangan menikam orang lain tanpa sebab, juga peluk dan cium pada sembarang orang di luar ijab, membikin kaca-kaca itu penuh gurat lantas menghitam. Maka, makin jauh Agni dari perasaan cemburu, menikam tanpa sebab dan peluk cium di luar ijab, makin bening kaca di permukaan dadanya.
Suatu malam, Agni berpikir-pikir begini,”Saya ingin betul mencium bibir lelaki itu. Warna matanya yang abu-abu itu sungguh cantik,”
“Tapi tidak… saya dan dia ada di luar ijab. Ciuman antara kami hanya akan membikin saya kehilangan kaca bening pada permukaan dada saya. Dan itu akan menyulitkan hidup.” Lanjut Agni.
Esok hari, Agni merasa ganjil ketika melihat lelaki, yang biasanya dia sebut punya binar mata yang palsu. Pada hari-hari sebelumnya, kaca bening di permukaan dadanya membuka binar mata palsu lelaki itu. Namun, kaca itu kini penuh gurat dan gelap. Agni tidak merasakan apa-apa dari lelaki itu selain bukti nyata lembut tuturnya, yang di hari-hari lalu dia sebut palsu.
Agni berniat menghindari ciuman di luar ijab, karena tendensinya soal permukaan hati yang bening. Agaknya, tendensi Agni semalam, sudah membuat gurat dan kegelapan hebat pada kaca di permukaan dadanya. Sekarang, Agni menjadi buta seperti manusia lainnya…

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah merekam jejakmu!