Friday, January 10, 2020

Rahasia-rahasia

Sumber: Gugel

Rahasia-rahasia ternyata punya sifat transaksional sepanjang hidup lelaki ini. Seperti seorang teman perempuan, tiba-tiba mengajaknya masuk rumah dan menunjukkan sebuah keris yang besarannya sama dengan ruas telunjuk. Keris itu katanya bikin dia tembus pandang. Kali lain, seorang teman lelakinya, membuka dompet dan menunjukkan batu hijau yang besarannya sama dengan ibu jari. Batu itu katanya bisa bikin dompet balik sendiri waktu dicopet orang. Lusanya, teman lelakinya yang lain bercerita sejauh mana petualangannya soal ranjang. Sedang sore hari di tanggal yang sama, seorang teman perempuan yang lain lagi memasukkannya dalam kamar kos dan bercerita tentang bagaimana ia kehilangan keperawanan; benar temannya itu menyebutnya kehilangan.
Belakangan lelaki ini mengetahui, bahwa rahasia semestinya dibalas dengan rahasia pula. Tapi bagaimana? Ketika ia sendiri sebenarnya tidak tertarik betul dengan rahasia-rahasia yang telah disodorkan kepadanya. Sodoran rahasia itu baginya, hanya pintu masuk yang sengaja diberikan orang-orang itu agar seolah mereka percaya padanya, agar kelak ia memberi rahasia yang sama di dalamnya.
Namun beda soal ketika ia bertemu perempuan yang selalu menatapnya hangat itu. Perempuan itu tidak kunjung memberinya sodoran rahasia seperti orang-orang yang lain. Bagaimana pun mereka mengobrol kesana dan kemari, perempuan itu terasa selalu berjarak. Ia tidak percaya padamu, demikian pikirmu. Dan bagaimana caranya menghancurkan jarak itu?
Maka lelaki ini mulai membuka almari berdebu dalam kamar yang 4x4 itu. Dengan bersin yang berkali-kali, ia mengambil segenggam rahasia dan menyodorkannya pada si perempuan esok hari. Namun yang ia dapat hanya senyumnya yang tipis sekali, bahkan hingga si lelaki bilang,”Tunggu, aku masih punya rahasia yang lain...” mendengarnya bicara begitu, perempuan itu lantas menghampiri si lelaki menerus hingga berhari-hari. Lelaki ini sengaja mengulur, menanti hingga jarak itu lenyap.
Namun nyatanya, perempuan itu pergi lagi dan lagi ketika segenggam demi segenggam rahasia si lelaki diperolehnya. Dan kemudian, di sabtu sore yang hujan, lelaki ini mendapati isi almari berdebu itu telah habis, disusul kepergian perempuan itu buat seterusnya pula...

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah merekam jejakmu!