Thursday, January 20, 2022

Yang Suri

Sumber: Gugel

Anak lelaki itu masih duduk di sekolah menengah. Seragamnya baru disetrika pagi tadi sebelum sepasang penjambret yang berboncengan naik motor, menarik tasnya.

Tali tas itu ternyata melilit erat di pundaknya, jadi si anak lelaki malah berguling di tanah hingga atasan putihnya bercampur lumpur bekas hujan kemarin malam. Para penjambret mengira anak itu enggan menyerahkan tasnya, jadi sebuah sabit diayun, tali tas robek, pula jari telunjuk anak itu.

Para penjambret membawa tasnya dan naik motor sekencang mungkin. Orang-orang berdatangan, mengerumuni anak itu, berinisiatif memanggil ambulance.

Kata orang-orang, ia kehilangan kesadaran...

Lantas dokter memutuskan tindakan amputasi. Separuh jari telunjuknya tidak selamat.

Ia pun masuk dalam lorong-lorong panjang. Sebuah ruang yang tidak pernah ia temui di dunia nyata. Kadang kakinya ada di langit-langit, kadang pula di tanah. Kapan malam hari, kapan sore hari, ia tidak mengenali.

Dunia yang tidak dikenalinya itu terus berputar-putar. Melemparnya masuk ke ruang-ruang baru, lantas tiba-tiba membawanya ke sebuah kamar dengan seorang anak lelaki yang sedang tertidur. Selang-selang beda jenis terlihat melintang di tubuh anak itu.

Tiba-tiba ia terseret lagi. Kali ini lebih keras dan menghentak. Dirasai tubuhnya sekarang ada di atas kasur, selang-selang beda jenis melintang di antaranya. Perawat berteriak memanggil dokter ketika mendapati jarinya menggeliat.

Ia ternyata tidak mati, hanya kehilangan jari.

Menahun berikutnya, di salah satu adegan film, para pembully menginjak tangannya. Adegan itu dilanjutkan dengan telunjuknya yang berakhir dengan amputasi.

Agaknya, adegan itu seperti penyembuhan buatnya. Ia berani menghadapinya lagi meski dalam film. Judul film itu Juara (2016).

Dua tahun kemudian, ia merilis sebuah lagu, judulnya Yang Suri (2020). Lagu itu isinya memaknai ulang kesadarannya yang pernah hilang ketika kehilangan jari. Ia berani menghadapinya lagi, meski dalam lagu.

Ia yang sedang kita sebut ini, ternyata Bisma Karisma, eks personel Sm*sh. Belum banyak yang tahu aktingnya apik, filmnya pun tidak cukup banyak buat akting seapik itu.

Selain lewat Juara (2016), kita bisa menyimak akting Bisma lewat series Brata (2018) dan Kenapa Gue (2022). Tapi ya... Bisma ini kalau nggak jadi korban bully ya psikopat. Film dan seriesnya murung dan gelap...

Catatan:

Wqwq. Kangen ya? Salam gembira buat semua sobat segawon dan para asuku. Pokoknya salam pada semuanya kecuali untuk kaum hopeless romantic.

Ya beginilah, semenjak 2020, saya sengaja membiarkan jadwal tulisan yang harusnya masuk blog tidak diunggah. Sebagian orang barangkali membatin, jangan-jangan mbak Anomali ini sudah berhenti menulis.

Padahal justru saya terus menulis di media, masuk antologi, sempat juara kompetisi, bahkan berhasil menyelesaikan 30 Hari Bercerita, dengan nama asli maupun pseudonym. Namun keberadaan tulisan yang semacam ini, sengaja diberitakan pada teman tertentu saja memang. Tidak juga tulisan semacam ini saya unggah ulang atau ceritakan di blog proses kreatifnya. Bahkan sepertinya, saya sudah agak lupa tulisan-tulisan ini yang mana saja mwehehe.

Keseruan-keseruan selama menepi barangkali kelak bakal saya bagikan di blog. Apa dan bagaimana yang saya temukan. Baik pertemanan, gaya menulis, juga pengalaman-pengalaman baru.

Paling penting, terimakasih untuk teman-teman yang bertanya langsung mengapa saya tidak unggah tulisan lagi di blog. Bahkan ada yang mengaku membaca-baca tulisan lama karena intensitas unggah tulisan di sini makin renggang. Sekali lagi terimakasih, sudah menyapa saya secara langung. Juga terimakasih, untuk tidak mengira-ngira, sekadar ingin tahu tanpa bertanya. Kalian teman-teman yang sungguh baik.

Dan ya, kabar baiknya, diet digital saya yang sejak 2019 itu semakin intens dan menyenangkan. Dengan atau tanpa sosial media, kita tetap ada kok. Ya kecuali dengan sadar, sosial media memang bagian dari pekerjaan kita atau kamu benar-benar suka ada di sana karena tampilan antarmuka atau lainnya. Pokoknya, apapun yang tidak membuat dijajah traffic begitu. Traffic itu berguna kok, ketika pengguna sosial medianya yang pegang kendali, bukan sebaliknya.

Jadi jika kamu menemukan catatan ini, selamat ya. Ada kabar baik, bahwa jika punya keperluan, kamu bisa mengirim DM lewat Instagram @starry.way99. Tapi ya begitulah tampilan Instagram orang yang sedang belajar diet digital.

Semoga proses menepi ini bisa membawa karya baru yang kelak bisa teman-teman nikmati juga.

Saya cinta kalian!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah merekam jejakmu!