Friday, June 7, 2013

"Carossel" Renyah, Ringan, Punya Makna Dalam

#Carossel
Carrosel mulai di tayangkan di stasiun televisi swasta trans 7 tanggal 3 juni 2013. Sebagian orang mungkin cuma menganggap film tersebut merupakan film berisi gambaran dunia anak- anak. Namun, yang saya tangkap dari film tersebut benar- benar lain, Carossel bukan cuma sajian film berisi sepenuhnya dunia anak- anak dengan berbagai permasalahan yang mungkin keliatan sederhana di mata kita sebagai orang dewasa. Lebih jauh lagi, Carossel sebenarnya merupakan film bergenre keluarga dimana isi sajiannya penuh berisikan pendidikan yang dikemas renyah dan ringan sekaligus punya makna mendalam.
Meskipun hingga hari ini Carossel belum sampai tayang puluhan episode, namun saya menangkap banyak hal berkaitan dengan pendidikan dalam film ini. Film yang tayang hari senin hingga jumat ini mengisahkan keping- keping cerita seorang guru pengganti yang masih sangat muda dan cantik bernama ibu Helena bersama anak- anak didiknya dengan rupa- rupa warna karakter di sekolah dasar tingkat tiga. Kumpulan murid di kelas tiga tersebut mendapat stigma bebal alias susah sekali di atur hampir oleh selurh warga sekolah. Namun, sekalipun telah mendapat bisikan- bisikan miring soal keadaan kelas tersebut dari beberapa warga sekolah, ibu Helena tetap bersemangat melanjutkan langkah kakinya menuju kelas tersebut.
Nyatanya, ibu Helena memang berbeda dari guru- guru kebanyakan yang cuma mau tahu bahwa anak didiknya berhasil di transfer materi akademis. Ibu Helena, selain mengajarkan bidang akademis terhadap anak didiknya ternyata juga mendalami masing- masing latar belakang juga karakter anak didiknya secara personal. Dengan cepat, ibu Helena mampu mengenal satu per satu warna karakter dan latar belakang anak didik yang berada di kelasnya. Beberapa warna karakter yang di gambarkan dalam film sekaligus di dalami oleh ibu Helena antara lain: Cirilo, seorang keturunan negro dengan latar belakang keluarga tukang kayu sederhana yang sangat sadar arti pendidikan. Kedua orang tua Cirilo membuka komunikasi yang akrab dan terbuka dengan anak mereka. Di salah satu episode “Carossel”, pernah di gambarkan Cirilo tidak percaya diri dengan warna kulitnya yang hitam. Cirilo mulai tidak percaya diri akibat penolakan seorang siswi baru di kelasnya yang bernama Maria atas ajakan pertemanan Cirilo. Cirilo sendiri dalam keseharianya merupakan seorang yang berani dan rela berkorban sedangkan Maria merupakan seorang yang sangat angkuh. Maria sendiri masuk di sekolah tersebut setelah sebelumnya masuk di sekolah berisi orang- orang ‘berkantong tebal’ atas usulan ayahnya agar Maria mampu merubah perangainya yang angkuh. Maria sendiri memang berasal dari keluarga berkecukupan, ayahnya adalah seorang dokter dan ia selalu berbangga hati atas profesi ayahnya berbeda dengan Cirilo yang di satu waktu pernah tidak percaya diri atas profesi ayahnya karena penolakan permintannya untuk berteman dengan Maria. Ibu Helena sudah mampu membaca keangkuhan Maria dari awal perjumpaan namun, pada kenyataannya ibu Helena tidak menjelekkan Maria sama sekali di depan Cirilo meskipun Cirilo telah menceritakan kesedihannya atas penolakan Maria yang cenderung kasar. Ibu Helena hanya mengatakan pada Cirilo bahwa Maria mungkin masih bingung dengan suasana baru di sekolah tersebut hingga perilakunya seperti itu pada Cirilo yang berarti bukan karena kulit hitam atau pekerjaan orang tua Cirilo hingga Cirilo bersama teman- temannya yang lain mesti membantu Maria beradaptasi di sekolah tersebut dengan cara tidak menjauhi Maria meski sikapnya sangat menjengkelkan.
Selain Cirilo, ada juga Valeria yang memiliki pengaruh kuat di antara teman- teman perempuannya, Valeria berani berdiri pada keyakinannya sendiri, ia memiliki keseharian yang ceria. Valeria duduk di bangku kedua dari belakang. Di belakang bangku Valeria, ada Dafi. Dafi punya perangai yang lebih lembut, Dafi ternyata juga seorang yang rela berkorban. Pada satu episode, Valeria sangat keakutan karena telah mengotori buku milik ibu Helena, ketika itu tidak ada saksi lain selain  Dafi. Singkat cerita, Dafi membalik cerita bahwa yang yang mengotori buku ibu Helena adalah dirinya bukan Valeria. Hasilnya, Dafi mendapat hukuman dari ibu Helena. Valeria merasa tidak tenang karena rasa bersalahnya membiarkan Dafi menjadi kambing hitam hingga ia memberanikan diri untuk mengajak ibu Helena bicara empat mata untuk menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya. Ibu helena mengerti, ia membebaskan Dafi dari hukuman. Valeria menyangka dirinya akan mendapat hukuman yang jauh lebih berat dari Dafi, tapi ternyata ibu Helena membebaskan Valeria dari hukuman karena telah berani bicara jujur.
Selain dekat dengan anak didiknya, ibu Helena juga dekat dengan orang tua anak didiknya, gambaran kedekatan tersebut terlihat dari bagaimana cara ibu Helena mengomunikasikan apa yang terjadi dengan anak didiknya dengan orang tua anak didik, misalnya ketika mendapat hukuman, ibu Helena mengomunikasikan sebab terjadinya hukuman dan kompensasi apa yang mesti di lakukan anak didiknya untuk menebus kesalahan melalui buku agenda yang harus di tunjukkan peserta didik yang bersangkutan kepada orang tuanya. Tak hanya melalui agenda, ibu Helena juga mengomunikasikan hambatan yang di alami anak didik kepada orang tua melalui telepon pribadi.
Gambaran ibu Helena merupakan sosok guru yang penuh mengartikan arti pendidikan yang sungguh berarti pendidikan, bukan cuma transfer bidang akademis melainkan juga penanaman nilai melalui pendekatan personal terhadap masing- masing anak didiknya.

 Serpihan kecil gambaran film yang saya gambarkan disini sebenarnya belum menggambarkan keseluruhan sajian “Carossel”, namun percaya atau tidak, sosok ibu Helena dalam film ini mengingatkan saya pada sosok guru di masa sekolah dasar saya, sosok ibu Helena bukan sosok fiktif yang mustahil ada di dunia nyata. Bagaimana sosok ibu Helena di dunia nyata ini di mata saya? Saya akan menceritakan itu lain waktu ^_^

2 comments:

  1. guru itu persis seperti seperti bu muslimah. gurunya laskar pelangi. visit and follow yha=>> http://rana-pratama.blogspot.com, nanti follback.

    ReplyDelete
  2. aku sudah pernah ktmu tipe guru kya gt,kpn2 aja ku tulis ^,~

    ReplyDelete

Terimakasih sudah merekam jejakmu!