Kata Dear akrab dalam penggunaan surat
atau pun ucapan tertulis lainnya di Indonesia. Dear biasa di tuliskan sebelum
nama tertuju. Kata tersebut dijadikan kata ganti ‘yang terhormat’, ‘kawan’,
‘teman’, atau juga ‘yang tersayang’.
Bagaimana dengan Kamerad?. Jauh berbeda
dengan Dear. Menggunakan mesin pencari seperti google yang berbahasa Indonesia.
Kamerad di artikan sebagai sapaan ala komunis atau ejekan seseorang yang anti
komunis terhadap komunis.
Berbanding lurus dengan makna Kamerad
dalam mesin pencari google yang berbahasa Indonesia. Banyak orang Indonesia
yang begitu takut dan buru- buru memberi stigma komunis kepada orang yang
berani menuliskan kata Kamerad baik dalam tulisan tangan maupun media sosial.
Benarkah Kamerad merupakan bagian dari ideologi komunis?.
Dalam buku ‘An Unknown Message From Chinnese
Mother’ Xinran, seorang penyiar Radio, wartawati dan penulis kebangsaan Cina
yang lahir di Beijing pada tahun 1958 menceritakan salah satu kisah wanita Cina
yang kehilangan putrinya melalui sebuah surat yang di kirim pada stasiun radio.
Xinran membacakan surat tersebut secara
langsung dalam siaran. Ia menuliskan dalam bukunya bahwa begitu kagetnya ketika
membacakan surat tersebut karena ternyata kata pembuka dibuka dengan ‘Dear’
sebelum menyebut nama Xinran sebagai tertuju. Padahal, sapaan pembuka yang
jamak di pakai disana adalah Kamerad sebelum menulis nama tertuju. Setelah
membacakan keseluruhan isi surat barulah terungkap bahwa si penulis memang
sempat mengenyam pendidikan di negara barat.
Terbalik dengan keadaan di Indonesia.
Perang pengaruh antara blok barat dan blok timur di menangkan oleh blok timur
di Cina. Kebarat- baratan di anggap terlarang di Cina. Kata Dear termasuk
bagian dari bahasa yang di anggap ideologi barat.
Dear
maupun Kamerad sesungguhnya adalah bagian dari bahasa yang tersangkut dalam
proses penyebaran ideologi. Keduanya adalah bahasa. Bahasa merupakan proses
terbentuknya kebudayaan yang sudah ada jauh sebelum ideologi- ideologi
bermunculan. Masihkan menganggap salah satunya terlarang?.
well sebuah dunia yang baik maka ia memberikan ruang yang bebas dalam menafsirkan kehendak
ReplyDeleteMakasih pak sudah setia komen hehee respon lama soalnya perangkat baru mumpuni buka ginian :D
ReplyDeleteHahahah selama konteksnya untuk sebagai sapaan saja atau untuk keakraban saya rasa masih okelah...karena tidak salah menggunakan kamerad atau Tovarish...
ReplyDelete