Tuesday, August 12, 2014

Undangan Pesta Tasya

Waow.. kali pertama bikin cerpen anak nih! semoga berkenan!


“Mita. Kamu datang ya ke acara ulang tahunku ,” dengan suara berbisik, Tasya memberikan sebuah undangan berbentuk kelinci di bawah bangku.
“Ya. Terimakasih ,” Mita tersenyum dengan tangan kanan menerima undangan. Dalam
hati ia bertanya mengapa Tasya berbisik- bisik. Bukankah undangan ulang tahun adalah kabar gembira yang harus di umumkan dengan suara keras dan gembira?.
***
“Tasya kita belikan kado apa Mit? ,” Mama bertanya pada Mita yang sibuk menonton televisi.
“Terserah Mama saja ,” Mita menjawab sambil tangannya sibuk memencet remote televisi.
“Tasya itu teman kamu. Dia mengundang kamu karena senang bila kamu datang apalagi membawa kado istimewa ,” Mama mengelus kepala Mita.
“Baiklah Ma. Temani Mita ke toko buku sore ini. Mita akan membeli satu buku sebagai hadiah untuk Tasya ,”
“Siap ibu Ratu ,” Mama menjulurkan lidah sambil mencubit pipi Mita.
***
Pesta ulang tahun dilaksanakan di sebuah restoran mewah. Sepanjang pesta ulang tahun Mita cuma cemberut. Pulang dari pesta, ia langsung masuk ke kamar dan menutup pintu.
“Mita kenapa? Sepanjang pesta cuma cemberut tadi ,” Mama mengelus kepala Mita.
“Mita sebal Ma!. Tiga teman sekelas Mita yang berasal dari panti asuhan tidak ada di pesta itu. Mungkin mereka tidak diundang oleh Tasya ,” mata Mita berkaca- kaca.
“Bukan tidak di undang. Tapi mungkin mereka bertiga tidak boleh hadir oleh ibu
panti karena mereka tidak ada yang mengantar. Kalau Mita belum lega, coba tanya pada mereka bertiga kenapa tidak datang di pesta ulang tahun Tasya ,”
Mita mengangguk.
***
Jam istirahat. Mita menghampiri Vina. Vina adalah salah satu dari tiga anak panti asuhan yang sekelas dengannya.
“Vina. Kenapa Vina, Kiki dan Dini tidak datang ke pesta ulang tahun Tasya kemarin? ,” tanya Mita.
“Pesta ulang tahun apa?. Kami tidak dapat undangan ,” jawab Vina.
“Kemarin Tasya berulang tahun di rumah makan mewah. Semua teman sekelas datang kecuali kalian bertiga ,”
“Kami benar- benar tidak dapat undangan. Coba tanya Kiki dan Dini kalau kamu tidak percaya ,” mata Vina berkaca- kaca.
Mita menghapiri Kiki dan Dini dan bertanya mengapa mereka tidak datang ke pesta ulang tahun Tasya. Kiki dan Dini pun mengatakan bahwa mereka juga tidak mendapat undangan. Kiki dan Dini kelihatan sangat sedih.
Itulah sebabnya kenapa Tasya memberikan kartu undangan ulang tahunnya di bawah meja sambil berbisik- bisik. Tasya rupanya tidak ingin tiga teman sekelas mereka yang berasal dari panti asuhan tahu bahwa ia akan mengadakan pesta, pikir Mita.
***
Pulang sekolah Mita langsung memeluk Mama. Mita menangis keras sekali.
“Mita kenapa? ,” mama bertanya.
“Vina, Kiki dan Dini memang tidak di undang oleh Tasya. Mereka kelihatan sedih sekali ,” jawab Mita.
Dahi Mama mengernyit.
“Tidak boleh begitu. Seharusnya semua teman sekelas di undang tidak perduli mereka kaya atau pun berasal dari panti asuhan ,”
“Kasihan sekali Vina, Kiki dan Dini kelihatan sangat sedih ,” tangisan Mita mulai reda.
“Mita berulang tahun bulan depan. Bagaimana kalau kamu mengundang semua teman sekelas dan juga ketiga teman sekelasmu yang berasal dari panti asuhan itu? ,” Mama memberi usul sambil mengelus kepala Mita.
“Iya Ma. Mita akan undang semua teman sekelas termasuk tiga teman sekelas yang berasal dari panti asuhan. Mita akan menabung mulai sekarang untuk membeli kue- kue pesta ulang tahun nanti ,” kata Mita bertekat.


TAMAT

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah merekam jejakmu!