Wednesday, June 3, 2015

Bubuk Adiksi

(2013)
-Untuk aku, yang pernah alay dalam menyikapi Para Anu. Selepas Tuan Abu.

Kamu seperti hendak mencipta lingkar adiksi untuk satu jiwa yang biasa mandiri.

Memanglah logikaku yang berdarah sudah setengah kering.


Namun disana masih ada ruam2 merah..

***
Baru saja gempitanya rekat...

Sekarang malah retak lagi

***
Kian hari logika milikku kian lemah menghalau kedua tanganmu yg makin gencar menabur
bubuk adiksi di kalbuku.

Mau apa aku?

***
Aku menghalau tangannya dengan logika milikku...

Biar tak banyak ia bisa menabur bubuk adiksi di
kalbuku...

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah merekam jejakmu!