Tuesday, July 26, 2016

Pertemuan Pertama


Tiap orang, pada nyatanya mengingat pertemuan pertamanya dengan rekam kejadian yang beda.
Seperti pertemuan saya dengan Asrofi. Bagian saat saya menyimpan nomor dan namanya yang aneh; M. Asyrofi Al-Kindi yang malah saya tulis ‘Masrofi Leptop’, begitu menarik bagi saya. Menarik karena pertemuan kami lewat pamflet itu berlanjut sampai sekarang. Dari soal makan bersama, buku, mengakui luka masing-masing, ngerasani[1] orang, hingga soal cewek atau cowok yang masing-masing kami sukai.
Tapi bagi Asrofi, pertemuan pertama kami bukan dari pamflet servis laptop yang dia pasang. Bagi dia, pertemuan pertama kami adalah saat dia menjatuhkan donat berbubuk gula di sepatu saya. Dan Asrofi akan segera tergelak ketika menceritakan pertemuan kami pada bagian ini.
Ketika saya bertanya,”Kok bisa kita bareng sampai sekarang dari pamflet itu ya?”
Maka jawaban Asrofi,”Pamflet yang mana, Mak[2]?”
Oke, ingatan kami tidak berbarengan soal bagian yang ini.
Ketika Asrofi bertutur,”Kita ketemu pas aku jatuhkan donat di sepatumu, Mak.”
Maka saya malah bertanya,”Donat yang mana, Fi?”
Oke, pada bagian ini ingatan kami juga tidak berbarengan.
Ini soal pertemuan pertama yang kami yakin dengan versi masing-masing. Soal pamflet, saya terus mengulang-ulang ceritanya pun soal donat dalam versi Asrofi. Lagi-lagi… ini soal pertemuan pertama.
Begitu bukan, Fi?


[1] Membicarakan
[2] Panggilan untuk saya bagi sebagian teman. Di SMK, hanya adik kelas yang memanggil saya demikian. Namun panggilan ini makin populer dan digunakan siapa saja yang mengenal saya di masa kuliah, bahkan hingga dosen yang telah pensiun dan berhubungan karab dengan saya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah merekam jejakmu!