Hastag
stop sirkus lumba-lumba, agaknya mesti segera diganti dengan hastag stop tonton
sirkus lumba-lumba. Hastag yang kedua ini, memang lebih cocok buat kita,
masyarakat yang mampu membayar tiket untuk menonton sirkus lumba-lumba.
Saya
kemudian ingat, bagaimana tante saya bercerita dengan polos dan gembira, ketika
membawa putrinya menonton sirkus lumba-lumba. Dia bercerita bagaimana
lumba-lumba yang cerdas dan menyenangkan ketika diajak berfoto. Tante saya
adalah bagian dari masyarakat yang memiliki uang, namun kurang mengerti
kenyataan dalam sirkus lumba-lumba, saya pun.
Amank
Raya, aktivis dari Jakarta Animal AID diundang dalam talkshow The Rooftop Trans
7, yang dipandu Gilang Dirga pada, Selasa, 6 Desember 2016, menjelaskan banyak
hal soal kenyataan dalam sirkus lumba-lumba yang banyak tidak diketahui orang.
Salah satunya soal Indonesia, yang jadi negara terakhir yang mengijinkan sirkus
lumba-lumba.
Ternyata,
peluit yang dipergunakan di sekeliling lumba-lumba, menyakiti telinga mereka.
Dengan cara ini lah, mereka dipaksa melakukan atraksi. Mereka dibuat lapar dan
dipaksa mendengar peluit yang menyakitkan hingga akhirnya melakukan apa yang
sirkus mau. Selain itu, cara berkomunikasi lumba-lumba yang memergunakan sinyal
suara, akan terganggu saat mereka diletakkan dalam kolam yang sempit. Sinyal
tersebut akan memantul kepada diri mereka sendiri dan memicu stress. Stress ini
lah yang membuat insting bunuh diri lumba-lumba bangkit.
Ya…
lumba-lumba ternyata memiliki insting bunuh diri. Caranya? Mereka menenggelamkan
diri di dasar kolam. Napas yang seharusnya diambil selamabeberapa saat di
udara, tidak mereka ambil.
Amank
Raya berpendapat, bahwa melakukan edukasi pada orang dewasa dalam lingkup
bisnis sirkus lumba-lumba adalah percuma. Untuk itu, dirinya dan para aktivis
memilih melakukan edukasi pada anak-anak.
Melakukan
edukasi bagi para nelayan, yang menangkap lumba-lumba juga agaknya kurang
memiliki dampak. Para nelayan ini hanya warga biasa yang membutuhkan mata
pencaharian. Mereka menangkap lumba-lumba hanya berdasar pesanan. Enam hingga
tujuh juta bisa mereka dapat dari satu lumba-lumba.
Lumba-lumba
sendiri ternyata merupakan navigasi bagi para nelayan. Berkumpulnya
lumba-lumba, merupakan tanda berkumpulnya ikan seperti tuna dan banyak lainnya.
Lumba-lumba adalah bagian dari rantai makanan.
Jadi,
jika anda memiliki uang, stop menonton sirkus lumba-lumba. Bunuh bisnisnya,
selamatkan lumba-lumba.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah merekam jejakmu!