Pernah
dapat print out power point yang justru full dengan teks? Iya… judulnya ‘point’
tapi justru penuh dengan teks. Agaknya, power point jenis ini, lebih baik ganti
nama saja jadi power text.
Apa
yang kamu rasakan ketika mendapati power text di hadapanmu? Malas membaca? Pasti
iya. Lucunya, meski sudah jengah melihat power text, banyak dari kita justru
mengambil cara mudah dalam kesempatan presentasi, dengan ikut juga membikin
power text bukan power point yang jelas mestinya menyajikan point-point.
Memang,
mengopi kemudian paste file garapanmu di halaman power point jauh lebih mudah,
ketimbang bekerja dua kali, menginterpretasikan tulisan yang segitu banyak
dalam bagan-bagan.
Makanya,
jaman saya masih aktif kuliah dulu, bagian ketikan dalam laporan atau makalah
milik saya sering lebih sedikit dari teman-teman. Sebabnya, saya yang harus
membikin power point. Sebagian teman menyerahkan tugas itu karena malas
berkutat dengan power point yang tidak rumit tapi dianggap merepotkan. Sebagian
lagi, memang menyadari bahwa membuat power point memang butuh interpretasi
khusus.
Kejengahan
melihat berlembar-lembar power point justru penuh berisi teks, yang mesti
dicetak juga dengan banyak kertas, membuat saya mengawali perubahan dari diri
saya sendiri. Saya ingat, bagaimana lembaran-lembaran kertas yang membosankan
itu justru saya akhiri dengan coretan gambar atau teman-teman lain, malah
dengan mudah membuang kertas yang tentu dibeli dengan uang itu.
Bahkan,
cara presentasi menggunakan power point yang menarik, sampai masuk dalam materi
seminar atau pelatihan yang berbayar loh. Untuk itu, setiap memeroleh
kesempatan presentasi, saya makin hari makin memampatkan materi yang saya buat
dalam power point. Bahkan, lama kelaman, saya terbiasa membuat satu slide power
point untuk sekali presentasi. Panitia jadi irit waktu cetak atau foto copy
kan? Hehe…
Berikut
beberapa power point yang berusaha saya buat supaya tidak sia-sia…
Masih lebih dari 10 slide dan terlalu banyak teks. Tapi sudah memanfaatkan gambar dan animasi. |
Interpretasi teks dalam ilustrasi. |
Lebih sedikit teks dan kurang dari 10 slide |
Memaksimalkan fasilitas bagan dan animasi dalam power point. |
Ngomong-ngomong,
sedikitnya jumlah slide, juga tidak memengaruhi pemahaman peserta jadi ikut
sedikit kok. Berikut slide yang hanya satu lembar dan ulasan salah satu peserta
yang menunjukkan apa yang dia dapat dari sana. Ulasannya jauh lebih banyak dari
slidenya loh. Bisa
dibaca di Tips Cerpen Masuk Media Massa oleh Desi Ayu Suryadini.
Slide yang hanya satu lembar sekali presentasi. |
Ada
sebab mengapa power point dibuat mudah mengakses gambar dan bagan. Power point
adalah pendukung. Semua pusat apa yang akan kamu presentasikan adalah dirimu
sendiri.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah merekam jejakmu!