Monday, February 1, 2021

Yuhu, Gengs...

Setelah menikmati serunya kemungkinan lain soal menulis selama satu bulan, dah niat tuh saya unggah tulisan lagi di sini, dengan jadwal normal selama Februari. Eh, laptop yang isinya jadwal dan tulisan-tulisan malah sekong dongs.


Ya nggak mengapa, kalau hilang pun tinggal nulis lagi. Saya pernah kehilangan puluhan tulisan dari ponsel dan tetap lanjut nulis lagi kok, 2018 lalu.


Sehat selalu ea gengs...

Meski...

Meski luka, sakit dan kematian adalah sebuah keniscayaan yang mana...

Heuh, panjang kalau tema-tema begini diteruskan tuh.


Omong-omong, selain untuk simpan kontak biar nggak semua orang akses nomor WA, kamu ada usulan nggak sosial media saya mau dibuat apa?


Sejak 2019 saya sering bingung para sosial media ini hendak dipakai apa. Sering deaktif dan terakhir, Instagram isinya resensi.


Semalam, dosen jenius kesayangan jamaah PLS, Pak Guntur Waseso WA apa betul saya hilang dari Facebook. Memang sudah enam bulan... Ah, hampir delapan bulan malah.


Pak Guntur menyatakan kangen dengan komen-komen saya di Facebook. Memang untuk bapak dan ibu sepuh di fakultas tuh, jaminan rindu kalau dah kenal ritual komenan dengan saya.


Namun tetap saya bingung. Karena jika aktif pun sosial media hendak digunakan sebagai apa? Jadi baiklah, untuk simpan kontak saja kalau begitu, tetap. Diisi resensi bukunya teman sendiri juga harus.


Di tulisan yang entah kapan, saya akan ceritakan pengalaman menemukan kemungkinan lain dalam menulis. Juga soal akun Instagram yang baru saya buat untuk kemungkinan itu. Masih akun itu yang isinya hanya teman-teman yang betulan minat mengikuti atau sama-sama menulis. Itu pun nama akun saya bagikan lewat jaringan pribadi.


Setelah menjalani tuh, saya jadi tahu kalau menulis memang tergantung niat kita. Niat saya dapat teman misalnya, bersambut betulan di sana. Selama itu, saya memang dapat teman baru yang kualitas obrolannya menyentuh haticuuu... Yang meski foto profilnya bunga atau buku, yang meski mereka sempat hanya tahu foto muka saya yang cuma separuh itu.


Oalah, ini tulisan sebetulnya hanya mau mengabarkan bahwa saya masih hidup kok.


Love.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah merekam jejakmu!