Sumber: Gugel |
Saya ketemu Mila lagi, sekitar semester empat atau lima.
Dari FB mula-mula, lalu kopi darat di rumah dia.
Dulunya, Mila ini pulang pergi bareng saya semasa Taman
Kanak-kanak, jalan kaki. Rumah keluarga kami sempat satu RT dan sesungguhnya
ada satu anak laki-laki yang melengkapi geng pulang pergi ini.
Dengan mata terkesan, Mila bilang kami dulu pernah ingin
memakai baju karnaval serupa, betul-betul tidak mau pisah. Sayangnya, di
persewaan hanya ada satu baju merah dan satu baju ungu. Baju merah pada
akhirnya saya pakai dan baju ungu, Mila yang pakai.
Mila ingat, kami dulu sama-sama merengek karena tidak
jadi memakai baju yang sama persis. Kemudian ibu bilang, baju saya sesungguhnya
sama ungunya dengan punya Mila, hanya saja kena setrika hingga jadi merah
begitu. Mila tenang, pula saya. Kami berangkat karnaval dengan Mila yang terus
mengingat kejadian itu dan baru bisa mencernanya ketika dewasa kemudian.
“Kita dibohongi...” pungkas Mila sambil tergelak.
No comments:
Post a Comment