![]() |
Sumber: Gugel |
Toko sejenis miliknya tuan Abimanyu memang mulai banyak sekarang. Di sana dijual perasaan dalam bentuk saset. Kamu bisa membelinya dalam bentuk partai maupun ecer. Tersedia perasaan takut akibat terlilit hutang, perasaan takut akan pandangan orang lain, bahkan perasaan takut diburu dosen pembimbing.
“Saya beli perasaan takut akan pandangan orang lain, Tuan. Dua saset saja.” Ucap gadis berkulit gelap yang kini sudah menyerahkan sejumlah uang pas di meja kasir itu.
Sore lalu, teman gadis itu habis-habisan melakukan konfirmasi bahwa bukan dia penjahatnya dan bagaimana dunia bersepakat melarai dia. Konfirmasi demikian dilakukannya tujuh hari berturut-turut dan bukan hanya kepada gadis itu saja, teman-teman lainnya juga.
Dalam batin, gadis itu pun menggerutu,’Kok bisa ya? Ada orang sibuk banget dengan pandangan orang lain gitu?’ Hingga ia mengingat toko kecil dengan cat dinding semarak milik tuan Ambimanyu. Di sana, ia kini tengah menenggak dua saset perasaan takut akan pandangan orang lain. Setiap saset hanya berlaku satu minggu dan setelah ditenggak, setiap orang bakal merasakan perasaan sesuai judul saset yang dibeli.
Setelah dua minggu ke depan, gadis itu tahu pertanyaan ‘kok bisa ya?’ tidak akan pernah lagi dia peroleh, setidaknya untuk perasaan takut akan pandangan orang lain.