Wednesday, July 15, 2015

Kepada Pacarmu (1)


Kepada Pacarmu, Sayangku.
Dari, salah seorang Maria.
Baca juga, Para Maria

Kepada pacarmu, aku hatur sebesarnya maaf. Empat tahun kamu tinggal dia lari, kata putus tidak ada. Di tahun tersebut, usiaku masih belasan, aku belum bertemu kamu. Aku masih sibuk dengan lelaki lain yang sinar matanya di sukai oleh ibuku. Bukan yang seperti kamu.
Sayangku, katamu kamu tidur berkali-kali dengan banyak perempuan. Aku tidak pernah cemburu. Sayangku, aku tahu, kamu tebar kata sayang dan pundak buat sandaran banyak perempuan. Aku sungguh ingin mencekik kamu.
Ilustrasi Maria, oleh Windha Dewi Wara
Pacarmu aku yakin tidak pernah tahu. Setelah kita bertemu, aku banyak mencuri sentuhan tanganmu, dengan debaran jantungku. Aku juga mencuri suaramu, dengan tawaku yang tergelak berlebihan.
Aku tahu, jika saja pacarmu tahu, dia bakal sakit dan luka. Dia perempuan, pun aku. Meski begitu, aku terus saja mencuri sentuhan tangan dan suaramu. Aku tidak ingin sakit, biar dia saja yang sakit.
Sayangku, kamu tahu, kan? Bahwa aku adalah seorang perempuan…
Maka dari itu, biarkan dia yang sakit, jangan aku.
Karena, Sayangku, kamu memanglah punyaku.

Baca juga, Kepada Pacarmu 2

No comments: