Waow.. kali pertama bikin cerpen anak nih! semoga berkenan!
“Mita.
Kamu datang ya ke acara ulang tahunku ,” dengan suara berbisik, Tasya memberikan sebuah undangan berbentuk kelinci di bawah bangku.
“Ya.
Terimakasih ,” Mita tersenyum dengan tangan kanan menerima undangan. Dalam
hati
ia bertanya mengapa Tasya berbisik- bisik. Bukankah undangan ulang tahun adalah
kabar gembira yang harus di umumkan dengan suara keras dan gembira?.
***
“Tasya
kita belikan kado apa Mit? ,” Mama bertanya pada Mita yang sibuk menonton televisi.
“Terserah
Mama saja ,” Mita menjawab sambil tangannya sibuk memencet remote televisi.
“Tasya
itu teman kamu. Dia mengundang kamu karena senang bila kamu datang apalagi
membawa kado istimewa ,” Mama mengelus kepala Mita.
“Baiklah
Ma. Temani Mita ke toko buku sore ini. Mita akan membeli satu buku sebagai
hadiah untuk Tasya ,”
“Siap ibu
Ratu ,” Mama menjulurkan lidah sambil mencubit pipi Mita.
***
Pesta
ulang tahun dilaksanakan di sebuah restoran mewah. Sepanjang pesta ulang tahun
Mita cuma cemberut. Pulang dari pesta, ia langsung masuk ke kamar dan menutup
pintu.
“Mita
kenapa? Sepanjang pesta cuma cemberut tadi ,” Mama mengelus kepala Mita.
“Mita sebal
Ma!. Tiga teman sekelas Mita yang berasal dari panti asuhan tidak ada di pesta
itu. Mungkin mereka tidak diundang oleh Tasya ,” mata Mita berkaca- kaca.
“Bukan
tidak di undang. Tapi mungkin mereka bertiga tidak boleh hadir oleh ibu
panti karena
mereka tidak ada yang mengantar. Kalau Mita belum lega, coba tanya pada mereka
bertiga kenapa tidak datang di pesta ulang tahun Tasya ,”
Mita
mengangguk.
***
Jam
istirahat. Mita menghampiri Vina. Vina adalah salah satu dari tiga anak panti
asuhan yang sekelas dengannya.
“Vina.
Kenapa Vina, Kiki dan Dini tidak datang ke pesta ulang tahun Tasya kemarin? ,”
tanya Mita.
“Pesta
ulang tahun apa?. Kami tidak dapat undangan ,” jawab Vina.
“Kemarin
Tasya berulang tahun di rumah makan mewah. Semua teman sekelas datang kecuali
kalian bertiga ,”
“Kami
benar- benar tidak dapat undangan. Coba tanya Kiki dan Dini kalau kamu tidak
percaya ,” mata Vina berkaca- kaca.
Mita
menghapiri Kiki dan Dini dan bertanya mengapa mereka tidak datang ke pesta
ulang tahun Tasya. Kiki dan Dini pun mengatakan bahwa mereka juga tidak
mendapat undangan. Kiki dan Dini kelihatan sangat sedih.
Itulah
sebabnya kenapa Tasya memberikan kartu undangan ulang tahunnya di bawah meja
sambil berbisik- bisik. Tasya rupanya tidak ingin tiga teman sekelas mereka
yang berasal dari panti asuhan tahu bahwa ia akan mengadakan pesta, pikir Mita.
***
Pulang sekolah Mita langsung
memeluk Mama. Mita menangis keras sekali.
“Mita kenapa? ,” mama bertanya.
“Vina, Kiki dan Dini memang tidak
di undang oleh Tasya. Mereka kelihatan sedih sekali ,” jawab Mita.
Dahi Mama mengernyit.
“Tidak boleh begitu. Seharusnya
semua teman sekelas di undang tidak perduli mereka kaya atau pun berasal dari
panti asuhan ,”
“Kasihan sekali Vina, Kiki dan
Dini kelihatan sangat sedih ,” tangisan Mita mulai reda.
“Mita berulang tahun bulan depan.
Bagaimana kalau kamu mengundang semua teman sekelas dan juga ketiga teman
sekelasmu yang berasal dari panti asuhan itu? ,” Mama memberi usul sambil
mengelus kepala Mita.
“Iya Ma. Mita akan undang semua
teman sekelas termasuk tiga teman sekelas yang berasal dari panti asuhan. Mita
akan menabung mulai sekarang untuk membeli kue- kue pesta ulang tahun nanti ,”
kata Mita bertekat.
TAMAT
No comments:
Post a Comment