Sunday, October 18, 2015

Nyanyian Jodoh (1) Lelaki yang Seperti Ayah


Seorang lelaki yang mendudukkan semua orang di boncengan motornya, bukan karena agamanya, bukan karena paras yang dia punya, bukan karena kecerdasannya, bukan karena hartanya. Bukan karena ada karena. Karena yang ada adalah setipisnya tendensi, rasa bahagia.
Adakah?
Ada.
Ah, apa benar?
Tentu saja.
Siapakah dia?
Ayahku.
Tidak bakal ada, lelaki yang serupa ayahmu lagi.
Memang tidak bakal ada yang serupa dengan ayahku. Namun yang lebih baik darinya pasti ada.
Kamu kelewat idealis! Pemimpi! Pemilih! Ngawur!
Babah, urusanku. Aku mangan ndak njaluk awakmu kok![1]



[1] Biarin, itu urusanku. Aku makan juga tidak minta pada kamu kok!

No comments: