Sumber: Gugel |
Andana gemar menebang
pohon. Dijadikannya pohon-pohon itu bubur kertas.
Orang-orang kebingungan, kemana pergi semua pohon? Semua saling tuduh sebagai yang paling tidak peduli sehingga pohon-pohon itu menghilang.
Andana datang, setiap hari dengan esai yang dia ketik dan print di atas kertas. Tiap hari, selalu ada esai baru dan kertas baru. Melalui esai dan kertas itu, Andana menyuarakan kepedulian pada pohon-pohon dan mendapat tepuk tangan.
Pohon-pohon di hutan terus menghilang, orang-orang terus saling tuding soal siapa yang paling tidak peduli dan Andana tetap mendapat tepuk tangan, bahkan makin riuh.
Orang-orang kebingungan, kemana pergi semua pohon? Semua saling tuduh sebagai yang paling tidak peduli sehingga pohon-pohon itu menghilang.
Andana datang, setiap hari dengan esai yang dia ketik dan print di atas kertas. Tiap hari, selalu ada esai baru dan kertas baru. Melalui esai dan kertas itu, Andana menyuarakan kepedulian pada pohon-pohon dan mendapat tepuk tangan.
Pohon-pohon di hutan terus menghilang, orang-orang terus saling tuding soal siapa yang paling tidak peduli dan Andana tetap mendapat tepuk tangan, bahkan makin riuh.
No comments:
Post a Comment