![]() |
Jepreted by tanganku dewe. Dalam bingkai, Wiwin Januaris di Omah Budaya Slamet. |
Hari ini keretamu berhenti di Stasiun Singosari pukul tujuh pagi. Keluar dari stasiun, kamu pun menuju jalan raya. Satu menit kemudian kamu sudah di mulut gang, mencegat angkot putih jurusan Singosari-Karangploso. Lima belas menit kamu menunggu, angkot itu ternyata tidak sebanyak angkot hijau yang muncul dua sampai lima menit sekali.
Setelahnya, kamu pun menaiki angkot putih sampai alun-alun Karangploso. Di sana, kamu jalan-jalan ke alun-alun lalu masuk pasar. Di luar pasar, penjual cilok, kerupuk dan berbagai jajanan berjajar. Kamu memutuskan membeli cilok lalu lanjut makan sepiring nasi jagung. Tukang odong-odong terlihat menggendong anak kecil yang berganti rupa.
Kemudian, kamu kembali berjalan ke dekat alun-alun dan melihat angkot kuning berjajar. Kamu memilih salah satunya, naik ke dalam dan selama 30 menit, perkampungan, sawah, sungai, jembatan dan jalanan naik turun yang cukup curam menjadi sajian. Dari Karangploso yang merupakan perbatasan kabupaten Malang, kamu beralih ke Bumiaji Batu.
Barulah kamu berhenti di depan sebuah gang; jalan Imam Bonjol. Kemudian kamu menyeberang dan kembali berjalan. Sajian kebun bunga bersama perkampungan warga berjajar kemudian dan dalam sepuluh menit, sebuah bangunan dengan dinding bata merah tanpa cat muncul di sebelah kanan jalan.
Omah Budaya Slamet.
Kamu bisa memasukinya tanpa bayar tiket maupun parkir.
Selamat datang.