Tuesday, June 21, 2016

Jangan Lihat Film Dari Genrenya*

Spongebob dan Patrick versi Minion. Sumber: Gugel

Spongebob.. ya.. Spongebob.. . Kata orang sih, ini tontonan anak- anak. Ah? Apa iya?. Apa iya Spongebob cuma menampilkan kekonyolan- kekonyolan buat anak- anak tanpa intisari kehidupan yang sebenarnya disisipkan didalam rangkaian film yang ringan?. Satu lagi.. apa iya film ini ditujukan cuma buad anak- anak?
Nah kita tengok yuk,, apa sih yang sebarnya ada di dalam spongebob..
Spongebob mengajarkan kita bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan hati bakal membuat segala yang berat jadi ringan dan menyenangkan, hal ini terlihat dari betapa spongebob menikmati pekerjaanya di Crusty Crab (restoran tempatnya bekerja). Terlihat bagaimana ia makin terkembang gembiranya waktu dapat melayani orang lain dengan sangat baik. Spongebob juga senantiasa bersyukur, ia menikmati hidup lebih dari siapapun. Selain itu, Spongebob merupakan pekerja keras, dan seorang yang memiliki integritas tinggi kaitannya dengan pekerjaan yang dia miliki, baik tengah terlihat oleh sang bos maupun tidak terlihat oleh sang bos.
Sebaliknya, ada satu tokoh yang roda hidupnya berbanding terbalik dengan Spongebob. Siapa dia? Dia adalah Squidward. Dia sama sekali tidak pernah menikmati hidup. Hal- hal baik yang sesungguhnya jelas ada di sekelilingnya, ia lupakan begitu saja karena Squidward, hampir tidak mengenal rasa syukur. Ia mengejar apa- apa yang semu, seolah benar ambisinya namun sebenarnya kosong. Squidward tidak memiliki integritas didalam pekerjannya. Tidak melayani dengan hati dan menikmati apa yang ada, hingga hidupnya pepat dengan rasa tidak cukup dan tidak cukup.
Layaknya rotasi hidup keseharian kita, tokoh Spongebob pun tidak sepenuhnya sosok yang baik. Hal ini ditunjukkan ketika sahabatnya, si bintang laut Patrick berhasil mendapatkan mobil baru sekaligus surat ijin mengemudi. Padahal, hal tersebut sangat susah diraih oleh Spongebob. Dari sana, muncul rasa iri yang luar biasa dalam diri Spongebob hingga ia berusaha menghancurkan apa yang dimiliki Patrick. Di ujung film, digambarkan lagi bagaimana penyelesaian konflik yang bijaksana antara Spongebob dan Patrick, dimana ketika Patrick benar- benar kehilangan apa yang ia miliki, Spongebob menyadari dengan sendirinya bahwa rasa iri yang dia punya sangat jahat. Spongebob menyadari, Patrick memang mampu dan pantas mendapatkan semua itu, sedang dirinya sendiri memang mesti banyak belajar untuk memantaskan diri.
Nah, ini beberapa cungkilan nilai moral dibalik Spongebob. Semoga berguna..


*Artikel ini saya buat di tahun 2010. Saya memposting ulang tulisan ini di blog dengan wujud asli cara menulis saya pada masa itu. Artikel ini dengan setengah disengaja, pernah dimuat di majalah sekolah. Sayang, majalah tersebut saya lupa letakkan di mana. Padahal, ada foto saya waktu jaman ukuran baju masih M.

No comments: