Wednesday, February 2, 2022

Tutorial Menanggapi Kasus Kekerasan Seksual Tanpa Perspektif Korban

 

Sumber: Gugel

Kok nggak lari atau teriak?

Tiba-tiba badanku kayak lumpuh, mau teriak nggak bisa, lari apalagi.

Baru lapor kok setahun kemudian?

Pelaku citranya bagus, aku takut ceritaku dianggap nggak valid.

Kalau nggak ada saksi, berarti bohong.

Pelaku menggiring aku sampai berdua saja.

Pelaku tuch udah tau mana cewek yang layak digenitin.

Aku ramah pada pelaku dan semua orang. Tapi hanya kamu yang menangkap keramahan itu sebagai genit.

Pelaku sama aku nggak pernah aneh-aneh tuch, berarti nggak mungkin lah dia gitu.

Berarti kamu harus mengalami dulu, baru bisa percaya

Kalau nggak lapor polisi, berarti fake korban.

Aku sudah lapor pada pihak berwajib tapi oknum di sana mengatakan persis lima kalimatmu di atas. Hatiku hancur dan aku memutuskan mundur.

 

Catatan:

Tulisan ini dibikin 2020 lalu di Instagram. Sangat banyak tulisan saya soal bullying dan kekerasan seksual yang tercecer di Instagram sepanjang 2017-2021. Tulisan ini satu dari sedikit yang sempat tersimpan.

1 comment:

Anonymous said...

Semua akan mengerti dengan cara yang tak terduga