Saturday, March 26, 2016

Kesepakatan


Satu malam, saya dan seorang kawan yang sekarang sedang bekerja di pulau lain, membagi ketakutan kami masing-masing.
Dia begitu takutnya dengan perbedaan. Sedang saya begitu takutnya akan masalalu. Dua takut yang beda sebab.
Namun ada satu yang sama kami takutkan, luka. Luka yang jadi bayangan jauh-jauh hari bakal hinggap pada kami. Ah… masih bakal hinggap kok. Belum tentu juga akan benar-benar hinggap, bukan?
Tapi? Bagaimana jika benar-benar luka itu hinggap pada kami?
Maka saya berkata pada teman saya itu,”Kalau kita hadapi saja bagaimana?”
“Ah, yang benar nih?” Balas teman saya ragu.
“Benar. Kalau nanti kamu senang, saya pasti ikut senang. Kalau nanti kamu luka, saya tidak bakal menyalahkanmu soal luka itu. Sebaliknya, nanti lakukan hal yang sama pada saya juga. Bagaimana?”
“Oke! Deal ya?”
“Yup!”
*Rangkaian dialog dengan perubahan dramatis seperlunya
Untuk sahabat saya, Bryan Rizkyanzki Hongkiriwang. Mari menghadapi.


No comments: