Saat dia menapaki ruangan itu, cahaya lampu masih menyala.
Pijarnya terang sekali sampai menembus kaca dan dinding. Namun ia ternyata
pilih memutar saklar sehingga pijar lampu jadi remang-remang.
Dalam diri ia berkata, bukankah remang-remang mengganggu
pandangan? Mata kita bisa memaksa melihat sesuatu sampai mendelik dan jadi
minus esok dan esoknya. Yang terjadi berikutnya, justru ia mendekat lagi pada
saklar lalu betul-betul memutarnya hingga lampu mati.
Dalam dirinya ia berkata, bukankah gelap menutup
pandangan? Mata kita mula-mula tidak bisa melihat sesuatu sama sekali, namun
lama-lama mata kita bakal terbiasa juga melihat sekitar dengan cahaya seadanya.
Yang terjadi pada berikutnya, justru ia mencari-cari saklar itu kembali,
berharap setidaknya bisa menemukan pijar yang remang-remang itu setidaknya.
Tapi...
3 comments:
😬 kamu kenapa sist
Pilih kirim doa apa kirim sate hayo wqwq
Sate aja yah ;)
Post a Comment