Ada
alasan, mengapa saya begitu menyukai komentar dari anonim di blog milik saya.
Saya
tentu seperti manusia lain, yang punya benci pada yang sesama manusia juga.
Saya
wujudkan benci itu dengan tidak menyentuh orang yang saya benci dengan doa.
Anonim
barangkali satu dari sekian orang yang saya benci, yang dengan tidak
menyentuhnya dengan doa, adalah cara saya membenci.
Namun,
siapa tahu pasti anonim itu sebenarnya siapa?
Dengan
ketidakpastian itu, saya bisa mendoakan hal-hal baik pada si anonim. Tanpa sekat
antara benci…
No comments:
Post a Comment