Ibu
tidak membolehkan Ayah untuk pergi ke Timur. “Cari makan di dekat sini saja.
Ada sepetak sawah depan rumah. Garap saja,” kata Ibu.
Aku
bilang ingin pergi ke Timur. Ibu tidak membolehkan aku. “Cari makan di dekat
sini saja. Ada sepetak sawah depan rumah. Garaplah,” kata- kata yang sama pada
Ayah, diulang Ibu untukku.
Asal
ada makanan yang bisa kami telan, Ibu ingin kami selalu bersama. Sekarang, Ayah
sudah hilang lahan. Ayah sudah tidak bisa cari makan dekat sini. Sawah depan
rumah kami, sudah jadi Karangploso Town
Square.
Ibu
sedih. Ayah sedih. Aku sedih.
“Carilah
makan yang jauh. Diluar sana banyak sawah garapan. Pergilah ke Timur. Ibu
mengijinkan kamu,” Ibu menepuk pundakku. Sisa air mata, sudah tidak kelihatan
di kantung matanya.
Aku
tersenyum pada Ibu. Ayah mengangguk.
SELESAI
No comments:
Post a Comment