“Saya mohon… berhentilah kamu minum. Badanmu tidak bakal
kuat.”
“Kamu tidak bakal mengerti. Ini lajurnya lelaki…”
“Tapi, badanmu tidak bakal kuat.”
“Saya hanya butuh pembiasaan. Dan lagi, tiap saya minum, buku-buku
yang saya baca jadi lebih ringan masuk dalam kepala. Saya juga jadi lebih
banyak membikin puisi-puisi bagus. Kepala saya rasanya ringan.”
“Jadi, sebenarnya hanya karena itu? Hanya karena kepalamu
jadi ringan dan kamu rasa bisa lebih melakukan banyak hal?”
“Ya… kamu tidak bakal paham.”
“Pengecut…”
“Heh? Bagaimana bisa?”
“Iya. Kamu pengecut, sekadar lari dari kenyataan yang
membikin berat kepalamu. Kalau kamu tidak pengecut, kamu bakal berani membaca
buku dan membikin puisi tanpa minuman-minuman itu. Dan kamu bakal tetap membaca
buku dengan baik, juga menghasilkan banyak puisi dalam sesak dan beratnya
kepalamu.”
No comments:
Post a Comment