Jaman SD dulu, mendiang bu Nurul,
wali kelas kami waktu kelas 2, tiba-tiba menyuruh kami mengumpulkan PR yang
kalau ndak salah mata pelajaran bahasa daerah. Padahal, sebelumnya tidak ada
perjanjian PR tersebut mesti dikumpulkan pada hari itu. Dan lagi, pada hari itu
memang pelajaran bahasa daerah ndak ada.
Seluruh anak di kelas diminta maju satu per satu oleh
bu Nurul. Kami semua ditanya soal,"PR bahasa daerahnya mana?"
Seluruh kelas menjawab nyaris serupa, soal PR yang
ketinggalan, belum dikerjakan dan lain-lain.
Akhirnya, seluruh kelas dipersilahkan berdiri di depan papan tulis oleh bu
Nurul kecuali saya.
Bu Nurul kemudian bertanya pada
teman-teman yang berdiri begini,"Kalian tahu? Kenapa cuma Poppy yang
duduk?" dan semua anak menggeleng.
Bu Nurul melanjutkan,"Pop...
Tadi kamu jawab apa soal PR?"
Saya menjawab polos,"Hari
ini, pelajaran bahasa daerah kan ndak ada, Bu."
Kemudian, teman saya saling toleh
dan mengangguk. Bu Nurul tersenyum dan memersilahkan semuanya kembali duduk di
bangku seperti saya.
Hingga sekarang, saya masih
berpikir kalau mendiang bu Nurul betul-betul guru yang ajaib.
No comments:
Post a Comment