Wednesday, March 18, 2015

Begini Cara Mengkritik yang Benar

“Jujur saja, metode ini merupakan metode coba-coba yang saya rangkai dalam salah satu lamunan saya sehari-hari. Saya hanya berpikir bagaimana masing-masing orang berani di kritik dan mengritik tanpa merasa ragu akan kemampuan diri dan barangkali merasa tabu akan siapa yang hendak di kritik. Senang bahwa metode ini ternyata berkesan. Semoga bermanfaat dan boleh bagi siapa saja yang ingin mengembangkan.” Salam, Poppy Trisnayanti Puspitasari.

Oleh Mavalda Junia Sahanah
Dimuat di Harian SURYA, 16 Maret 2015

DISKUSI Mahasiswa Peneliti Penulis Produktif (MP3) BEM Universitas Negeri Malang, Selasa (3/3/2015) lalu terasa beda karena setiap peserta 'diharuskan' mengkritik karya peserta lain.

Peserta MP3 sore itu hanya sembilan orang. Justru dengan peserta yang sedikit, peserta diharapkan lebih intensif belajar menulis cerpen dan blak-blakan mengkritik karya peserta lain. Itu yang diharapkan Poppy Trisnayanti Puspitasari, pemateri diskusi MP3.

Peserta diminta mengumpulkan cerpen karya sendiri tanpa diberi nama, termasuk pemateri sendiri. Pemateri mengacak karya yang sudah dikumpulkan dan dibagikan kepada para peserta. Jadi, peserta dan pemateri membawa karya orang lain untuk dikritik. Dengan begitu, tak ada rasa sungkan ketika mengkritik karya orang mereka yang lebih dulu terjun di dunia sastra. Dan tidak juga menyepelekan karya para pemula.

Antusiasme peserta terlihat ketika mereka melontarkan kritik terhadap cerpen karya peserta lain. Pertama, mereka menceritakan kembali isi cerpen kemudian melontarkan koreksinya dari ejaan yang disempurnakan, struktur cerpen, sampai logis tidaknya isi cerpen.

Dengan metode tersebut, belajar menulis akan lebih efektif dan efisien karena peserta dipaksa mencari kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam cerpen. Bermula dari hal tersebut, peserta akan lebih mudah menakar ukuran cerpen yang baik. Selain menumbuhkan kepekaan peserta terhadap realita kehidupan yang dapat ditulis dalam karya, serta melatih peserta menjadi kritikus sastra yang berkualitas.

Tidak hanya penulis, kritik juga membangun kritikus agar lebih baik lagi dan berhati-hati dalam menakar karyanya sehingga tulisannya dapat dinikmati pembaca. Mari mengkritik...

Di catut dari: http://surabaya.tribunnews.com/2015/03/16/begini-cara-mengkritik-yang-benar


No comments: