Sumber: Gugel |
Di persimpangan
jalan kesalehan, kita berdiri bertatapan. Kamu berdiri di cabang jalan yang
penuh perayaan, sedang saya berdiri di cabang jalan yang penuh kesenyapan.
Di persimpangan
jalan kesalehan. Kamu memilih perayaan, sedang saya memilih kesenyapan.
Di persimpangan
jalan kesalehan. Kamu dan saya berjalan bersinggungan kemudian…
Catatan: Oleh sebab karena, esai Emha Ainun
Nadjib, berjudul Perayaan Kesalehan. Dan oleh sebab karena, kehilangan yang
atas nama kesalehan.
No comments:
Post a Comment